http://avandraimle.my.id/feeds/posts/default

Jangan Menulis Apabila Belum Membaca

    

Ilustrasi provokasi, no copyright image google.

    Pentingnya membaca. Memang apa yang istimewa dari membaca bukanya semua orang juga membaca, contoh saja setiap hari kita pasti balas chat whatsapp. Kan mesti dibaca dulu sebelum dibalas, iya kan ? Benar tapi bukan itu. Maksudnya membaca dalam konteks literasi. BTW literasi apaan sih ?

Melansir dari balaibahasasumut.kemendikbud.go.id

Literasi dapat diartikan sebagai kemampuan membaca, menulis dan memahami terhadap suatu masalah. Menurut Lestari,dkk (2021) secara komprehensif sehingga dapat memahami suatu masalah dengan untuh untuk diindentifikasi dan dikomunikasikan dengan berbagai media.

     Kenapa saya tertarik menulis ini. Tidak jauh dari marakanya netizen kita yang masih saja mudah kemakan hoax bahkan sangking polosnya terkadang tidak sadar informasi yang dia terima adalah hoax kemudian disebar luaskan dengan menyakini informasi tersebut sebagai fakta. 

    Tentu ini sangat miris karena akibat yang ditimbulkan dari hoax tidak hanya menibulkan kesesatan informasi yang lebih parah dari itu " Chaos ". Perpecahan yang mengakibatkan konflik hingga perang saudara. Ini fakta dan sudah banyak realitanya gara - gara hoax sampai terjadi keributan dan menyebabkan damage untilitas yang besar.

  Program of International Assesment Student ( PISA ) pernah merilis sebuah data minat baca masyarakat pada tahun 2019 yang meletakan Indonesia berada di urutan ke 62 dari 70 negara. Ngeri nggak tuh ? gimana nggak ngeri kalau masuk 10 besar dari bawah begini. Dampaknya apa ?

Sebagai contoh silakan baca beritanya disini : https://radarbromo.jawapos.com/pasuruan/1001616510/anggota-diciduk-soal-demo-tolak-ppkm-pasuruan-ini-kata-lsm-penjara

   Kasus tersebut terjadi 2021 yang lalu saat Virus Corona menjadi hantu menyeramkan yang harus dilawan dan untuk keamanan dan keselamat umat manusia berbagai negara diseluruh dunia membuat kebijakan yang membatasi warganya dengan protokol kesehatan yang ketat termasuk Indonesia.

     Eh, nggak tahu angin datang darimana tiba - tiba berseliweran di beranda dan satus warga Pasuruan dan sekitarnya waktu itu, pamflate seruan demo tolak PPKM sampai hari menurut penelusuran yang saya lakukan belum ada klarifikasi maupun berita dari pihak berwajib menangkap pelaku intelektual yang sebenarnya.

   Nah, ceritanya waktu itu ada salahsatu anggota LSM di Pasuruan pasang status yang diduga provokasi itu membut yang bersangkutan ditahan di Mapolres Pasuruan dengan sangkaan pidana menghasut orang lain dimuka umum. Namun setelah diusut yang bersangkutan bukanlah dalang intelektual kegaduhan tersebut.

      Itu jelas - jelas poster yang mengajak kejalan kesesatan bagaimana dengan info bencana alam yang dibuat - buat ( Hoax ) belum lagi yang baca judulnya langsung percaya begitu aja...Waduh nggak kebayang lagi damagenya dan masih banyak hingga hari. Ada aja diruang digital.

    Dari situ saja sudah bisa kita amati sih melihat bagaimana reaksi orang - orang disekitar kita membaca dari judulnya belum juga membaca isinya. Eh, komentarnya udah kayak komentator bola aja. Parah sih ini tapi ya beginilah realitanya.

        Tapi memang terkadang dari judul merupakan kata kunci utama dari isi materinya meskipun nggak semua begitu tapi ya seyogyanya dibaca kemudian dianalisa. Siapa tahu aja clickbait. Bisa berape urusan tuh kalau sampai salah menerima informasi. 

        Kesimpulanya, berkomentar itu mudah namun yang sulit itu menelaah informasi yang kita terima. Mudah sih asalkan mau membaca secara utuh dan mencari sumber refrensi terkait lainnya apabilah dirasa ada yang aneh dengan isinya. Ya kalau nggak mau ribet share ulang aja ke yang lainnya tambahin tuh bumbu - bymbu narasi biar tambah cakep tapi kalau ada apa - apa tanggung sendiri resikonya.


#avandraimler




    

Jangan Menulis Apabila Belum Membaca Jangan Menulis Apabila Belum Membaca Reviewed by avan on Mei 01, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.