http://avandraimle.my.id/feeds/posts/default

Hari Buruh : Peran Etnis Tionghoa Perjuangkan Kaum Buruh Hindia-Belanda

 










  

    Hari buruh yang kita tahu diperingati setiap 1 Mei dan diakhir pemerintahan Presiden RI ke 6,Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan peringatan hari buruh menjadi hari libur nasional. 

    Menariknya sejarah kita mencatat peran Etnis Tionghoa menjadi motivasi lahirnya hari buruh Di Indonesia. Yuk, kita flashback ke jaman kolonialisme Hindia-Belanda untuk mengulas akar sejarah Hari Buruh di Indonesia.

   Saat itu pemerintahan kolonial semenah - menah menetapkan harga sewa milik pribumi melalui kebijakan Eigendom yang nyata - nyata tanah tersebut milik warga pribumi yang telah didapatkan turun temurun dari nenek moyang sebelum kompeni datang ke Indonesia.

     Pada tahun 1918 Serikat Buruh Kung Twang Hee Koan melakukan perlawanan terhadap kebijakan kolonial tersebut yang jelas - jelas merugikan serta tidak manusiawi tidak hanya itu, buruh dipaksa bekerja berjam-jam tanpa upah yang layak.

      Dikutip dari Okezone.com, aksi yang diadakan oleh serikat buruh Tionghoa saat itu pertama kalinya digelar di Hindia-Belanda di Surabaya yang dihadiri orang -orang Tionghoa dan Eropa.

    Gagasan hari buruh muncul kembali pasca kemerdekaan melalui Kabinet Sjahrir namun sangat disangkan hari buruh dalam bentuk apapun. Pelarangan ini karena hari buruh dianggap identik dengan gerakan Komunisme ( PKI ) yang telah menghianati Bangsa Indonesia. 

Hari Buruh : Peran Etnis Tionghoa Perjuangkan Kaum Buruh Hindia-Belanda Hari Buruh : Peran Etnis Tionghoa Perjuangkan Kaum Buruh Hindia-Belanda Reviewed by avan on Mei 05, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.