Belajar Istiqomah Dari Seorang Muadzin

    Terkadang menjalankan kebiasaan baik secara kontinu ( Istiqomah ) bukan perkara mudah, tak sedikit orang gagal ditengah jalan belum lagi karena berbagai faktor. Baik internal maupun eksternal.

Tentunya perlu sebuah komitmen dan keteguhan sehingga keistiqomahan dapat berjalan terus menerus bahkan sampai akhir hayat menjadi sebuah aktifitas rutin yang tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya saat umat islam harus menjalankan Ibadah sholat lima waktu.

Ini berkisah tentang seorang muadzin ( tukang adzan ) di Masjid Pondok Pesantren Sidogiri yang menjadi legenda diantara para santri dan alumni hingga saat ini. 

Beberapa bulan yang lalu, saya bersama Pak Syaiful Bakhri berkesempatan melakukan wawancara eklusif bersama H. Zawawi.

Didalam video yang berdurasi kurang lebih 10 menit tersebut. H . Zawawi bercerita bagaimana awal dirinya dipercaya untuk menjadi seorang muadzin hingga saat ini sudah lebih dari dari separuh usianya, ia abdikan dirinya untuk menjalankan amanah tersebut.

Selayaknya manusia pada umumnya, Zawawi muda juga pernah mengalami kenakalan remaja. Kala itu usianya masih menginjak puluhan tahun. H . Zawawi pernah absen tidak adzan saat waktunya sholat dzuhur tiba tanpa ada perberitahuan sebelumnya. 

Setelah banyak orang mencari, ternyata Zawawi kala itu mangkir dari tugas dan pergi kepemandian Banyu Biru bersama teman sejawadnya membuat, ia diskors oleh kiai beberapa saat hingga akhirnya diizinkan kembali setelah Zawawi melaksanakan Ibadah Umroh Pertamanya.

Berikut video wawancara bersama H. Zawawi  : 

Dan kisah ini sudah dibubukan oleh Mokh. Saiful Bakhri. Berikut linknya bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang buku Zawawi dan cara ordernya : KLIK DISINI