PASANG IKLAN DISINI 728 x 90

Cerita Santri Penghafal Al Quran Asal Kediri Geluti Bisnis Anggrek


Kang Bahjal di GreenHousenya, Kota Batu. Foto Avan. 
Kang Bahjal nama lengkapnya Bahjal Aufa Badrul Huda santri asal Kota Kediri yang kini sudah berkeluarga dan diberi anugrah satu orang anak. Datang pertama kali ke Kota Batu tahun 2015 silam untuk mengikuti pelatihan "  santripreneur " selama 3 bulan, mengantarkanya mengenal pengusaha kebun anggrek, akrab disapa Mas Dedek. Setelah program tersebut selesai memutuskan untuk menerima tawaran  bekerja di Kebun Mas Dedek sembari nyantri di Pesantren Kanzun Najah dibawah asuhan Gus Yasin yang berada di Desa Junrejo. Kota Batu. 


Keinginannya untuk menghafal Al Quran, tak berselang lama membuat Kang Bahjal memutuskan untuk pindah dari Pesantren KanzunNajah ke Pesantren Mafatihul Muhtadin, Desa Pendem di kota yang sama Kepada KH. Syamsul Sulaiman Hidayat setoran hafalan Al Quran 30 juz. Kendati demikian, Kang Bahjal tidak meninggalkan pekerjaanya merawat tanaman anggrek  di Kebun Mas Dedek sembari menghafalkan Al Quran. 


Rasa penasarannya yang semakin besar terhadap tanaman hias yang sering kali diilustrasikan sebagai simbol keanggunan tersebut membuat ia betah menekuni profesinya ini sekaligus  belajar banyak dunia tanaman anggrek kepada Mas Dedek. 


Dari ceritanya, ia pertama kali ditugaskan Mas Dedek untuk merawat anggrek yang berada di kebun tertutup ( Greenhouse ).  Kala itu, diberi tugas merawat tanaman yang ada seperti menyiram, memyemprotkan obat hingga mennyeleksi tanaman anggrek menurut spesifikasinya hingga pada akhirnya Kang Bahjal ditugaskan di laboratorium budidayah anggrek milik Mas Dedek. Di laboratorium budidayah anggrek, ia belajar teknik penyilangan (  kultur jaringan ) hingga kloning bibit anggrek. 


Berbekal pengalamannya menekuni anggrek di laboratorium Mas Dedek. Kang Bahjal memutuskan untuk memberanikan diri membuka laboratorium budidayah tanaman anggrek sendiri pada tahun 2018 silam di kontrakanya yang berada tidak jauh dari Pesantren Mafatihul Muhtadin. Ditempat tersebut, dia juga mendirikan mini Green house berukuran 4 x 6 meter. 


" Ada kepuasan tersendiri dari menanam anggrek yang kata orang notabennya sulit.  Tapi ada celah - celah, saya masih bisa. Kata Orang jawa namanya 'Ngelmu' angel lek durung ketemu ( Sulit kalau belum tahu caranya ). "  Kata Kang Bahjal. 


Kang Bahjal Sangat senang bisa menekuni anggrek. Sebagai seorang praktisi, petani sekaligus pengusaha namun tidak pernah meninggalkan karakter santri pada dirinya. Meskipun dia tidak pernah kuliah seringkali ia bertukar pengalaman dengan teman - teman mahasiswa yang sedang belajar praktek budidayah tanaman anggrek. Kang Bahjal pun dapat belajar teori kepada rekan - rekan  mahasiswa begitu juga sebaliknya. Kang Bahjal membagikan pengalaman praktek lapangan budidayah anggrek. 


Dilain sisi harga tanaman anggrek pada sekmen tertentu tertentu berharga fantastis terutama spesies langkah sangat menggiurkan. Kang Bahjal yang baru berkonsentrasi menggembangkan tanaman anggrek dalam kuurun waktu 4 tahun. Saat ini menjual sendiri koleksinya melalui pasar online namun ada juga yang merupakan titipan atau reseler yang datang padanya. 


Tidak ada aturan baku yang mengatur harga pasar anggrek . Faktor yang memepengaruhi harga tanaman hias satu ini dapat mencapai puluhan juta per tanaman dikarenakan keindahan dan keunikan bentuk bunga, warna hingga ketersediaan stok pasar terutama anggrek spesies endemik langkah, namun ada juga yang harganya paling mentok berkisar  250 ribu seperti anggrek bulan ( Phaleonopsis ). 


Meskipun tergolong pemain baru di bisnis anggrek, ia sudah dapat meraup keutungan hingga 7 juta perbulan dari  penjualan koleksinya juga berhasil menciptakan 82 ID baru ( anggrek hibrida ) hasil silangan. Tidak hanya itu, Kang Bahjal juga menerima jasa kultur jaringan dan kloning berbagai jenis anggrek. 


Dia menceritakan pengalaman masa lalunya setelah lulus dari bangku sekolah menengah atas ( SMA ). Kang Bahjal pernah ditawari kuliah gratis namun syaratnya harus mondok atau nyantri dulu, minimal 3 tahun akan tetapi karena keasyikan, ia malah meneruskan nyantri di Pesantren Lirboyo hingga sembilan tahun membuat gairahnya untuk kuliah luntur dan memilih menekuni dunia usaha sembari mengajar para santri mengaji. 


Kang Bahjal memotivasi agar tidak minder menjadi santri meskipun ada statemen yang memandang kaum santri hanya identik dengan kesan marjinal. Realitanya tidak demikian, selama mau berusaha. Santri juga banyak yang sukses menjadi pengusaha. 


Ditengah kesibukannya saat ini berwirausaha, ia selalu  mengingat - ingat pesan kiainya di Lirboyo untuk tindak meninggalkan ngaji dan mengajar.  Seperti apa yang dikatakan Kang Bahjal, pekerjaan apapun kalau sudah tau ilmunya tidak ada yang sulit sehingga tetap menjalankan aktifitas belajar - mengajar. 


Kang Bahjal juga mengatakan jika saat ini  tengah menyiapkan lahan yang akan digunakan sebagai greenhousenya nanti Di Kediri, rencananya tahun depan ia hendak berpamitan untuk boyong dari Pesantren Mafatihul Muhtadin dan melanjutkan bisnis anggrek yang sudah ia bangun dirumahnya. 


Cerita Santri Penghafal Al Quran Asal Kediri Geluti Bisnis Anggrek Cerita Santri Penghafal Al Quran Asal Kediri Geluti Bisnis Anggrek Reviewed by avan on Oktober 29, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.